Pada tahun 1957, Hamilton Watch Company memperkenalkan jam elektrik pertama di dunia.
Hamilton watch adalah produsen jam asal Lancester, Pensylvania. Jam elektrik tersebut menerapkan waktu dengan mengggunakan mekanisme roda penyeimbang yang masih tradisional. Mekanisme roda ini telah di terapkan pada mesin jam selama sekitar ratusan tahun karena akurasinya yang akurat dari yang lain. Meski teknologi sudah menggunakan teknologi elektrik, untuk keakuratannya belum terlalu jauh berbeda dari jam yang tidak elektrik. Pada teknologi jam kuno, untuk mengoperasikan jam di perlukan sebuah kunci putar untuk memutar jam agar tetap beroperasi, dimana jam akan berhenti beroperasi jika permukaan penghantar elektriknya sudah berkarat.
Perkembangan ini di sambut meriah oleh masyarakat luas, pasalnya mereka tidak perlu lagi repot-repot untuk memutar jam. Di sisi lain, perusahaan Bulova melakukan pengembangan besar terhadap teknologi jam dengan membuat pengembangan terhadap alat tuning fork / garpu tala (plat berbentuk U) pada roda penyeimbang. Ini membuat Bulova menuai kesuksesan pada produk mereka yaitu Accutron, yang pertama kali di perkenalkan dan di jual pada tahun 1960 dan juga memiliki akurasi yang jauh lebih baik dari generasi sebelumnya. Projek jam ini juga berkaitan dengan projek Nasa bersama Bulova terkait peluncuran Mercury dan Apollo yang yang mendaratkan manusia di bulan. Accutron juga memperkenalkan transistor untuk menyelesaikan masalah pada penghantar elektrik, agar jam bisa beroperasi lebih lama.

Perkembangan yang di buat oleh Bulova menarik perhatian banyak pengusaha jam. Bahkan pengusaha jam tangan di swiss merasa terancam dan tergeserkan oleh Bulova sebagai produsen jam / alat penentu waktu paling akurat. Mereka berinisiatif membiayai ilmuwan untuk penelitian di sebuah laboratorium yang bernama Center Electronique Horloger (CEH). Hal ini membuahkan hasil pada tahun 1967, CEH akhirnya memperkenalkan jam tangan dengan teknologi quartz pertama hasil produksi mereka. Teknologi baru ini memiliki akurasi jauh lebih akurat di bandingkan accutron, akurasinya mencapai 0,01 perdetik perharinya.
Seiring perkembangan teknologi, integrasi elektronik menjadi jauh lebih baik dan lebih hemat energi serita ukurannya pun dapat di perkecil. Sehingga teknologi quartz kini dapat di terapkan pada jam tangan. Produse-produsen jam di Swiss terus melakukan pengembangan teknologi jam mereka sampai mereka akhinya bisa menyamai kesuksesan perusahaan Bulova. Bukan tidak mungkin perkembangan yang terus terjadi dapat membuat teknologi Quartz tergantikan, seperti pernyataan yang pernah di sampaikan produsen-produsen Swiss itu sendiri.
Interpelasi Masyarakat Jepang. Kemudian produsen-produsen jam di eropa berlomba-lomba untuk turut mengembangkan teknologi jam, dengan system one-upmanship. Kemudian Seiko, salah satu perusahaan jam asal jepang mempunyai pandangan baru terhadap pengembangan teknologi Quartz pada jam tangan.
Pada tahun 1969, jam tangan Astron 25SQ di perkenalkan dan di luncurkan ke pasaran dengan harga yang terbilang cukup mahal. Harganya sekitar 450.000 Yen atau 1250 Dollar, atau sekitar 17 jutaan di kurs rupiah sekarang. Jam ini memiliki desain tampilan agak cembung pada bagian belakang jam tangannya, berbeda dengan jam tangan pada umumnya yang cenderung datar.

Namun ini menimbulkan masalah tersendiri pada jam tangan tersebut, banyak pengguna yang mengeluh tangannya sakit ketika menggunakan jam tangan tersebut akibat permukaan cembung tadi. Akhirnya jam tangan ini di tarik dari pasaran setelah sebelumnya memproduksi sekitar 100an buah.Seiring perkembangan waktu, teknologi jam tangan juga semakin berkembang sampai sekarang. Teknologi Quartz semakin di kenal sejak tahun 1970 sampai sekarang. Ketatnya kompetisi antar produsen-produsen jam tangan membuat banyaknya bermunculan fitur-fitur baru pada jam tangan. Model-model jam tangan dengan berbagai macam desain dan fitur dapat anda liat di Koleksi Jam Tangan Original. Namun teknologi mekanisme jam belum ada yang mampu menyaingi Quartz yang memiliki akurasi yang tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya bakal ada yang menyaingi teknologi Quartz.